CARA
MENANAM TANAMAN DENGAN POLYBAG BAGI PEMULA
Oleh : Lia Hikmayati
NIM : 3211414005
Lahan merupakan
tempat atau media tumbuh bagi tanaman, keberhasilan usaha pertanian pada
hakekatnya sangat ditentukan oleh pertumbuhan dan hasil yang diusahakan. Jika pertumbuhan
dan hasilnya memuaskan, maka dapat dikatakan petani itu sukses. Kebutuhan akan
lahan di era pembangunan yang sangat maju ini tentu sangat diperlukan terutama
untuk kebutuhan pertanian, maka untuk meningkatkan usaha pertanian perlu
disiasati dengan menanam tanaman pangan dilahan yang terbatas seperti
menggunakan polybag. Disamping tidak perlu lahan pertanian yang luas, menanam
dengan cara ini mudah dan murah.
Media
tanam merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan dalam kegiatan
bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman
yang pada akhirnya mempengaruhi hasil produksi. Jenis-jenis media tanam sangat
banyak dan beragam. Apalagi dengan berkembangnya berbagai metode bercocok
tanam, seperti hidroponik dan aeroponik.
Setiap
jenis tanaman membutuhkan sifat dan karakteristik media tanam yang berbeda.
Misalnya, tanaman buah membutuhkan karakter media tanam yang berbeda dengan
tanaman sayuran. Tanaman buah memerlukan media tanam yang solid agar bisa
menopang pertumbuhan tanaman yang relatif lebih besar, sementara jenis tanaman
sayuran daun lebih memerlukan media tanam yang gembur dan mudah ditembus akar.
Syarat media tanam yang baik bagi tumbuh tanaman
Untuk
budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai
pengganti tanah. Oleh karena itu, harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi
tanaman. Media tanam yang baik harus memiliki sifat-sifat fisik, kimia dan
biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Secara umum, media tanam yang
baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
- Mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus juga sanggup menopang tanaman. Artinya, media tanam harus gembur sehingga akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna, akan tetapi masih cukup solid memegang akar dan menopang batang agar tidak roboh. Apabila media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan leluasa namun tanaman akan terlalu mudah tercerabut. Sebaliknya apabila terlalu padat, akar akan kesulitan untuk tumbuh.
- Memiliki porositas yang baik, artinya bisa menyimpan air sekaligus juga mempunyai drainase (kemampuan mengalirkan air) dan aerasi (kemampuan mengalirkan oksigen) yang baik. Media tanam harus bisa mempertahankan kelembaban tanah namun harus bisa membuang kelebihan air. Media tanam yang porous mempunyai rongga kosong antar materialnya. Media tersebut tersebut isa ditembus air, sehingga air tidak tergenang dalam pot atau polybag. Namun disisi lain ronga-rongga tersebut harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai cadangan dan mempertahankan kelembaban.
- Menyediakan unsur hara yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa disediakan dari pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam media tanam.
- Tidak mengandung bibit penyakit, media tanam harus bersih dari hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang terkandung dalam media tanam dapat menyerang tanaman dan menyebabkan kematian pada tanaman. Media tanam tidak harus steril karena banyak mikrooganisme tanah yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi tanaman, namun harus higienis dari bibit penyakit.
Bahan-bahan media tanam organik
Ada banyak ragam material yang bisa
dimanfaatkan untuk membuat media tanam mulai dari yang alami hingga yang
sintetis. Namun dalam kesempatan kali ini kami hanya akan membatasi pada
beberapa bahan organik yang banyak tersedia di alam, murah dan gampang
pembuatannya.
a. Tanah (bahan utama)
Tanah yang baik untuk media tanam
sebaiknya diambil dari lapisan bagian (top soil). Secara umum terdapat
dua tipe tanah yaitu yang harus diperhatikan yakni tanah pasir dan tanah
lempung. Tanah yang berpasir memiliki kemampuan drainase yang baik, cepat
mengalirkan air namun kelemahannya tanah tersebut buruk dalam menyimpan air
sebagai cadangan. Sedangkan tanah lempung lebih sulit ditembus oleh air
sehingga akan membuat air tergenang dalam media tanam. Tanah yang baik untuk
media tanaman tidak terlalu berpasir dan tidak terlalu lempung, melainkan harus
gembur.
b. Kompos atau humus
Kompos merupakan bahan organik yang
berfungsi sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Kompos yang digunakan untuk
media tanam adalah kompos padat. Hampir semua jenis kompos padat bisa digunakan
sebagai bahan baku media tanam. Penambahan bahan-bahan organik seperti kompos
atau humus pada media tanam bisa memperbaiki struktur fisik tanah dan
meningkatkan kapasitas tukar kation. Kompos yang ditambahkan sebaiknya berupa
kompos yang telah matang. Kompos yang belum matang berpotensi mendatangkan hama
dan penyakit. Selain itu unsur haranya sulit diserap tanaman karena belum
terurai secara penuh.
Selain kompos, bisa juga
memanfaatkan humus yang didapatkan dari hutan. Tanah humus memiliki kandungan
unsur hara yang tinggi. Bila lokasi anda dekat dengan hutan, tanah humus bisa
dicari dengan mudah. Tempat-tempat terbaik adalah disekitar tanaman
pakis-pakisan.
Unsur bahan organik lain juga bisa
digunakan sebagai pengganti kompos atau humus seperti pupuk kandang atau pupuk
hijau. Hanya saja perlu digarisbawahi, sebaiknya gunakan pupuk kandang atau
hijau yang telah matang benar dan teksturnya sudah berbentuk granul seperti
tanah. Penggunaan pupuk kandang yang belum matang beresiko membawa hama dan
panyakit pada tanaman.
c. Arang sekam atau sabut kelapa
Arang sekam merupakan hasil
pembakaran tak sempurna dari sekam padi. Arang sekam berguna untuk meningkatkan
kapasitas porositas tanah. Penambahan arang sekam pada media tanam akan
memperbaiki struktur media tanam karena mempunyai partikel-partikel yang
berpengaruh pada pergerakan air, udara dan menjaga kelembaban.
Manfaat arang sekam adalah bisa
menetralisir keasaman tanah, menetralisir racun, meningkatkan daya ikat tanah
terhadap air, merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman,
menjadikan tanah gembur sehingga memperbaiki drainase dan aerasi tanah. Arang
sekam lebih baik dibanding sekam padi, karena arang sekam sudah mengalami
pembakaran yang bisa menghilangkan bibit penyakit atau hama yang mungkin saja
terikut.
Selain arang sekam, bisa juga
digunakan sisa-sisa sabut kelapa (coco peat). Sabut kelapa mempunyai
sifat seperti arang sekam. Media tanam sabut kelapa cocok digunakan di daerah
yang kering dengan curah hujan rendah. Sabut diambil dari bagian kulit kelapa
yang sudah tua.
Cara membuat media tanam organik
Berikut ini cara-cara membuat media tanam polybag atau
pot dengan menggunakan bahan baku yang telah diterangkan di atas. Berikut langkah-langkahnya:
- Siapkan tanah yang terlihat gembur dan subur, lebih baik diambil dari bagian paling atas. Kemudian ayak tanah tersebut hingga menjadi butiran-butiran halus. Usahakan tanah dalam keadaan kering sehingga tidak menggumpal. Tanah yang menggumpal akan menyebabkan bahan-bahan tidak tercampur dengan merata.
- Siapkan kompos yang telah matang, bisa dari jenis kompos biasa, bokashi atau kompos takakura. Ayak kompos atau humus tersebut sehingga menjadi butiran halus.
- Siapkan arang sekam, silahkan baca cara membuat arang sekam.
- Campurkan tanah, kompos, dan arang sekam dalam sebuah wadah. Komposisi campuran adalah 2 bagian tanah, 1 bagian kompos dan 1 bagian arang sekam (2:1:1). Aduk hingga merata.
- Siapkan pot atau polybag, masukkan campuran tersebut kedalamnya. Media tanam sudah siap digunakan.
Sekadar catatan, ketiga bahan baku tersebut bisa juga
dicampur dengan komposisi 1:1:1 atau 2:1:1. Mana yang terbaik bagi Anda,
tentunya tergantung dari jenis tanaman dan ketersediaan sumber daya.
Sumber:
http://alamtani.com/media-tanam-sayuran-polybag.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar