Clara Shinta
Lukito
3211414045
Greenland adalah
sebuah pulau yang pada permukaannya terhampar berkilo-kilometer persegi salju
atau es. Greenland ini juga merupakan salah satu penyimpan es terbesar di bumi
setelah antartika. Menurut riset para ilmuwan, Greenland terkena imbas dari pemanasan
global, yaitu mencairnya permukaan es di Greenland. Para ilmuwan memperkirakan
jika es di Greenland terus mencair maka permukaan laut akan naik dan dapat
membanjiri daerah pesisir pantai. Jika itu terjadi, maka orang-orang yang biasa
tinggal di tepi pantai harus mengungsi untuk mendapat rumah baru.
Bagaimanakah pencairan
es di Greenland bisa terjadi? Pencairan es di Greenland sebenarnya wajar
terjadinya, tetapi diimbangi oleh pembentukan di puncak gletser yang merupakan
sumber es. tetapi karena pemanasan global, gletser yang mencair jauh lebih
banyak dibandingkan dengan gletser yang terbentuk. Itulah yang menyebabkan es
atau gletser di Greenland semakin sedikit.
Proses pencairan es di
Greenland diawali oleh pecahnya balok-balok es raksasa di Greenland. Greenland
dapat terpecah-pecah karena sifat air yang membeku. Sifat tersebut adalah
bertambahnya volume air pada saat menjadi es. Pada permukaan gletser di
Greenland, terdapat celah-celah yang mencapai dasar gletser. Es yang mencair
akan menjadi air dan masuk ke celah-celah gletser ini. Air yang masuk ke
celah-celah ini kemudian membeku. Air yang membeku memiliki volume yang lebih
besar daripada saat bentuk cair sehingga air yang membeku ini mendorong es
disekitarnya dan membuat gletser di Greenland pecah.
Para ilmuwan merasa
kesulitan untuk mencegah hal ini karena untuk menghentikan pencairan ini, maka
harus menghentikan pemanasan global. Untuk itu dunia sedang mengusahakan
pengurangan emisi gas buang dari perindustrian terutama dari negara-negara maju.
Selain di Greenland,
Antartika juga semakin terancam oleh pemanasan global. Proses pencairan es di
Antartika berlangsung lebih cepat karena seluruh permukaan antartika merupakan
es tidak seperti di Greenland. Hal ini menyebabkan bertambahnya kecepatan pencairan
dikarenakan sifat es yang lainnya, yaitu es lebih mudah bergerak di atas
permukaan cair dibandingkan di atas permukaan padat.
Di Greenland, gletser
berada di atas permukaan padat, tetapi di antartika es langsung berada di atas
air. Es yang berada di atas air mengalami gerakan yang lebih cepat dibandingkan
es yang berada di atas permukaan padat. Ini menambah faktor yang menyebabkan es
pecah. Jika es di antartika pecah, maka balok es raksasa akan terapung di laut
dan mengalami pencairan lebih cepat karena volumenya lebih kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar