Nama : Muhammad Ryan Aditaranggana
Nim : 3211414043
Cabe
merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuasi.
Apalagi menjelang hari-hari besar seperti lebaran, harga cabe pasti melonjak
tinggi. Hal ini yang memancing orang untuk menanam cabe, baik untuk dijual
maupun sekadar untuk persediaan sendiri. Sayangnya bagi yang tinggal
diperkotaan ketersedian lahan untuk bercocok tanam sangat terbatas. Namun hal
ini bisa disiasati dengan menanam cabe dalam pot atau polybag.
Cara
menanam cabe dalam pot atau polybag cukup mudah dilakukan. Menanam cabe bisa
dilakukan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Secara umum menanam
cabe bisa dilakukan pada ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut. Suhu
optimal bagi tanaman cabe ada pada kisaran 24-27oC, namun masih bisa tahan
terhadap suhu yang lebih dari itu. Sifat tersebut tergantung dari jenis
varietas cabe.
Salah
satu jenis cabe yang cocok untuk ditanam di pekarangan adalah cabe kerting.
Jenis ini relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan rasanya pedas banyak
disukai di pasaran. Berikut ini kami paparkan tentang cara menanam cabe
keriting dalam polybag.
Pemilihan benih
Di
pasaran banyak macam varietas cabe keriting, mulai dari hibrida hingga varietas
lokal. Cara menanam cabe lokal dan hibrida tidak mempunyai perbedaan yang
berarti. Hanya saja beberapa cabe hibrida dianjurkan dirawat dengan
produk-produk obat-obatan tertentu. Varietas hibrida banyak didatangkan dari
Taiwan dan Thailand, sedangkan varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus,
hingga Tanah Karo, Sumatera Utara.
Saat
ini terdapat varietas lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun lebih baik
daripada varietas lokal tanpa seleksi. Benihnya dijual dalam kemasan kaleng
seperti tampar yang diproduksi Sang Hyang Sri. Dari segi teknis, cara menanam
cabe keriting lokal lebih sederhana dan anti ribet dibanding cara menanam cabe
hibrida. Cabe lokal lebih adaptif dengan kondidi lingkungan dibanding cabe
hibrida. Hanya saja produktivitasnya masih kalah dari hibrida.
Penyemaian benih
Cara
menanam cabe dalam polybag sebaiknya tidak langsung dilakukan dari benih atau
biji. Pertama-tama benih cabe harus disemaikan terlebih dahulu. Proses
penyemaian ini gunanya untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan benih
yang tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu
kesiapan bibit sampai cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.
Tempat
persemaian bisa berupa polybag ukuran kecil (8×9 cm), daun pisang, baki (tray)
persemaian, atau petakan tanah. Untuk melihat lebih detail silahkan baca cara
membuat media persemaian. Cara yang paling ekonomis adalah dengan menyiapkan
petakan tanah untuk media persemaian.
Buat
petakan tanah dengan ukuran secukupnya, campurkan kompos dengan tanah lalu aduk
hingga rata. Butiran tanah dibuat sehalus mungkin agar perakaran bisa
menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya
buat larikan dengan jarak 10 cm.
Masukkan
benih cabe dalam larikan dengan jarak 7,5 cm kemudian siram untuk membasahi
tanah dan tutup dengan abu atau tanah. Setelah itu tutup dengan karung goni
basah selama 3-4 hari, pertahankan agar karung goni tetap basah. Pada hari ke-4
akan muncul bibit dari permukaan tanah, kemudian buka karung goni. Sebaiknya
petakan ditudungi dengan plastik transparan untuk melindungi bibit cabe yang
masih kecil dari panas berlebih dan siraman air hujan langsung. Tanaman cabe
siap dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 3-4 minggu, atau tanaman
telah mempunyai 3-4 helai daun.
Penyiapan media tanam
Pilih
polybag yang berukuran diatas 30 cm, agar media tanam cukup kuat menopang
pertumbuhan tanaman cabe yang rimbun. Selain polybag, bisa juga digunakan pot
dari jenis plastik, semen, tanah, atau keramik. Atau bisa juga menggunakan
wadah-wadah bekas yang tidak terpakai lagi, beri lubang pada dasar wadah untuk
saluran drainase.
Cara
menanam cabe dalam polybag bisa menggunakan media tanam dari campuran tanah,
kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dan lain-lainnya. Silahkan baca
caramembuat media tanam polybag untuk penjelasan lebih detail.
Beberapa
contoh komposisi media tanam diantaranya adalah (1) Campuran tanah dengan
kompos dengan komposisi 2:1, (2) Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam
dengan komposisi 1:1:1, atau (3) Campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi
2:1. Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya pilih pupuk yang telah
matang. Lihat jenis dan karakteristik pupuk kandang.
Buat
media tanam sehalus mungkin dengan cara mengayaknya. Campurkan sekitar 3 sendok
NPK dalam setiap polybag. Aduk hingga campuran tersebut benar-benar rata.
Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau pecahan
styrofoam. Gunanya agar air tidak menggenangi daerah perakaran tanaman.
Pemindahan bibit
Setelah
bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabe dari tempat
persemaian kedalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi hari atau sore
hari, dimana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.
Lakukan
pemindahan bibit dengan hati-hati, jangan sampai terjadi kerusakan pada
perakaran tanaman. Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm. Apabila
persemaian dilakukan di atas polybag atau daun pisang, copot polybag dan daun
pisang lalu masukan seluruh tanah dalam tempat persemaian kedalam lubang tanam.
Apabila persemaian dilakukan di atas petak tanah atau tray, pindahkan dengan
tanah yang menempel pada perakaran dan masukkan kedalam lubang tanam.
Pemeliharaan dan perawatan
·
Pemupukan, berikan pemupukan tambahan
dengan dosis satu sendok makan NPK per polybag setiap bulannya. Atau apabila
ingin menanam cabe secara organik, sebagai gantinya semprotkan pupuk organik
cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal
kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman mau berbuah.
·
Penyiraman, tanaman cabe sebaiknya
disiram sekurang-kurangnya 3 hari sekali. Apabila matahari bersinar terik,
siram tanaman setiap hari.
·
Pengajiran, setelah tanaman cabe tumbuh
sekitar 20 cm, berikan ajir bambu. Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar
berdiri tegak.
·
Perompesan, tunas-tunas muda yang tumbuh
di ketiak daun sebaiknya dihilangkan (dirompes). Perompesan dimulai pada hari
ke-20 setelah tanam, perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga
terbentuknya cabang. Gunanya agar tanaman tidak tumbuh kesamping ketika batang
belum terlalu kuat menopang.
·
Hama dan penyakit, penggunaan pestisida
sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit.
Apabila terlihat ada hama putih semprot dengan pestida, bila terlihat ada bakal
ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan
fungisida. Untuk bercocok tanam cabe organik gunakan pestisida alami, silahkan
lihat di cara membuat pestisida organik.
Pemanenan
Umur
cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan
lingkungan. Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna
merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang
optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari sebelum terjual oleh pedagang
di pasar. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun kering.
Hindari waktu panen pada malam dan siang hari.
Tutorial cara menanam cabe ini cocok diterapkan pada
pertanian sekala kecil atau lahan pekarangan. Bisa diterapkan juga untuk
pertanian vertikultur atau urban farming. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar